Dalam perjanjian itu juga disebutkan, Israel akan mengizinkan masuknya barang-barang ke Gaza, yang telah diblokade Israel sejak tahun 2007.
Gaza City - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas menuai apresiasi banyak pihak, tak terkecuali Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Melalui telepon, Presiden Abbas menyelamati Perdana Menteri Hamas Ismail Haniya atas 'kemenangan' terhadap Israel.
"Dalam percakapan telepon, Presiden Abu Mazen (Abbas) menyelamati Perdana Menteri Hamas Ismail Haniya atas kemenangannya dan menyampaikan duka cita mendalam bagi korban tewas," demikian pernyataan kantor perdana menteri Hamas, seperti dilansir AFP, Jumat (23/11/2012).
Secara terpisah, kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan bahwa pembicaraan berawal ketika Presiden Abbas menerima telepon dari PM Haniya yang melaporkan situasi terbaru di Gaza pasca gencatan senjata. Presiden Abbas kemudian menggunakan kesempatan tersebut untuk menyampaikan selamat.
"Presiden mengapresiasi keteguhan (Palestina) dalam menghadapi agresi dan menekankan pentingnya tercapai gencatan senjata demi menghindari perang," demikian laporan Wafa.
"Presiden mendukung upaya penguatan kesatuan bangsa," imbuhnya.
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah diumumkan di Kairo, Mesir pada Rabu, 21 November malam waktu setempat. Sesuai kesepakatan gencatan senjata itu, Israel harus "menghentikan semua kekejaman di darat, laut dan udara termasuk serbuan dan menargetkan individu-individu". Faksi-faksi Palestina juga harus menghentikan "serangan-serangan roket dan semua serangan di sepanjang perbatasan".
0 komentar:
Posting Komentar