LENSAINDONESIA.COM: Meski terus menerus mengepung Iran dengan berbagai sanksi, pemerintah Amerika Serikat (AS) akhirnya menyerah melihat keberanian Iran melawan hegemoni AS terkait isu nuklir.
Dilansir Daily Telegraph, Selasa (13/11/2012), Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi, membenarkan adanya kontak dari AS melalui saluran berbeda, kalau Gedung Putih menginginkan dialog langsung dengan pemimpin Iran.
Menurut Salehi, permintaan dialog langsung itu akan mencakup beberapa isu, meski diakui Salehi topik utama dialog adalah isu nuklir Iran, yang terus dipersoalkan AS dan Israel.
“Tidak hanya isu nuklir kami, namun ada beberapa isu juga, termasuk soal Afghanistan dan Irak,” ungkap Salehi.
Namun, saat ini Pemerintah Iran tidak bisa langsung memenuhi permintaan AS tersebut, karena pemerintah akan meminta persetujuan dari Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam (Rahbar), Sayyid Ali Khamenei.
“Jadi atau tidaknya dialog langsung ini ada di tangan pemimpin tertinggi revolusi. Kami menunggu keputusannya,” terang Salehi.
Sementara dilansir Hufftington News, jika Sayyid Ali Khamenei menyetujui dialog langsung, maka fase selanjutnya adalah percakapan via telepon akan diselenggarakan pada 22 Oktober hingga 20 November, bersamaan dengan pertemuan Iran dengan negara-negara 5 plus 1 untuk membuat keputusan bulat tentang tanggal dan lokasi dialog.
Namun Salehi menolak memberikan komentar terlalu jauh soal kepastian dialog langsung yang diperkirakan bakal menjadi sejarah pasca kemenangan Revolusi Iran pada 1979 silam dan penyanderaan duta besar dan staf kedubes Amerika Serikat di Tehran. @dt/hft
0 komentar:
Posting Komentar