Senin, 30 Januari 2012


kawan-kawan bagi penggila game sepak bola .....
tetapi spek komputernya masih rendagh....jangan kawatir
karena di blog ini saya menyediakan update tan pemain yang baru...

nie caranya
1.download filenya setelah it
masug ke my document
setelah it masug ke konami 
extractt filenya
2.Setelah kamu extract qmu kamu cut hasil ekstrakan kamu pindah ke folder save
nie bro link download nya
setelah di klik anda akan terhubung ke adf.ly...klik skip add pada pojok atas
selamat bersenang2






Dalam Al Qur'an, Allah mengarahkan perhatian kita kepada sifat yang sangat menarik tentang langit:
"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya." (Al Qur'an, 21:32)

Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20.
Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk hidup.

Atmosfir juga menyaring sinar-sinar dari ruang angkasa yang membahayakan kehidupan. Menariknya, atmosfir hanya membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar tak berbahaya dan berguna, - seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi, yang hanya sebagiannya menembus atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup. Sebagian besar sinar ultraviolet kuat yang dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian kecil dan penting saja dari spektrum ultraviolet yang mencapai bumi.

Fungsi pelindung dari atmosfir tidak berhenti sampai di sini. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270 derajat celcius di bawah nol.
Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh berbahaya. Selain atmosfir, Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus- menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Jika saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.
Dr. Hugh Ross berkata tentang perang penting Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita:
Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius - tapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita, tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi. (http://www.jps.net/bygrace/index. html Taken from Big Bang Refined by Fire by Dr. Hugh Ross, 1998. Reasons To Believe, Pasadena, CA.)
Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api saja, sebagaimana tercatat baru-baru ini, terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah kilatan tersebut, teramati bahwa jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250 kilometer di atas atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga mencapai 2.500 derajat celcius.
Singkatnya, sebuah sistem sempurna sedang bekerja jauh tinggi di atas bumi. Ia melingkupi bumi kita dan melindunginya dari berbagai ancaman dari luar angkasa. Para ilmuwan baru mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad lampau, kita telah diberitahu dalam Al Qur'an tentang atmosfir bumi yang berfungsi sebagai lapisan pelindung.
"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam..." (Al Qur'an, 39:5) 
 
Dalam Al Qur'an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta sungguh sangat penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai "menutupkan" dalam ayat di atas adalah "takwir". Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala.
Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam Al Qur'an, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat.
Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di masa itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar, dan semua perhitungan serta penjelasan ilmiah didasarkan pada keyakinan ini. Sebaliknya, ayat-ayat Al Qur'an berisi informasi yang hanya mampu kita pahami dalam satu abad terakhir. Oleh karena Al Qur'an adalah firman Allah, maka tidak mengherankan jika kata-kata yang tepat digunakan dalam ayat-ayatnya ketika menjelaskan jagat raya.

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al Qur'an, 21:33)
Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:
"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38)
Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.

Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Qur'an sebagai berikut:
"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (Al Qur'an, 51:7)

Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.

Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.
Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Qur'an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa "dipenuhi lintasan dan garis edar" sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Qur'an yang diturunkan pada saat itu: karena Al Qur'an adalah firman Allah.
Satu ayat lagi tentang penciptaan langit adalah sebagaimana berikut:
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (Al Qur'an, 21:30) 

Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.
Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.
Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.
Kata "langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur'an dikatakan bahwa alam semesta "mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.



Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus "mengembang".
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus "mengembang". Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al Qur'an pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini dikarenakan Al Qur'an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta.

Sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup.

Jumat, 27 Januari 2012

HALOOO GUYS bagi kalian yang merasa risih akibat ulah server yang menggelikan dikantor kalian yang melarang semua komputer untuk facebookan tetapi pihak server malah buka buka facebookan itu kan ga adil.....

carannya gmpang .....

cara pertama .....Jika dikantoer anda menggunakan firefox untuk berinteraksi dengan dunia maya .makaKalian cukup menginstal google chrome sebagai internet bawaan anda........tubles dech ...facebookan sepuasnya jangan sampai ketahuan bos yy....ntar qm di pecat jadinya...hehehehehheeh

cara kedua .......jika cara pertama tidak berhasil maka kalian harus memakai cara kedua yaitu kalian harus mencuri informasi dari server

caranya

buka
1.buka control panel
2.buka network connection
3.pilih network connection
4.klik kanan local area connection
5.pilih properties
6.klik internet protocol setelah itu pilih properties
tulis angka angka yang tertera di halaman tersebut angka itu adalah sebuah jalan untuk mengakses internet pihak server..pada bagian ip addreas jangan disamakan persis misal  milik server 200.100.100.5,maka yang harus anda ganti di pc kantor anda adalah angka trakir yaitu lima ganti angka lima itu dengan 6,7,8,9,dll
7jika udag mencatat pergy ke firefox
8.pilih tool
9.pilih option
10.pilih advandce
11.pilih network
12.pilih setting
13.dsna akan terlihat jelas alamat proxy yang dipakai oleh serveer kantor anda catat alamatnya..smua
dan tulis alamat itu di pc ruangan anda
14 selamat facebookan dechhhhhh


babababbababayyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
semoga tips saya bisa bermanfaat

Jumat, 13 Januari 2012


Jika kita terus mempelajari fakta-fakta yang diberitakan dalam Al Qur'an mengenai pembentukan manusia, sekali lagi kita akan menjumpai keajaiban ilmiah yang sungguh penting.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai "zigot" dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi "segumpal daging". Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya. (Moore, Keith L., E. Marshall Johnson, T. V. N. Persaud, Gerald C. Goeringer, Abdul-Majeed A. Zindani, and Mustafa A. Ahmed, 1992, Human Development as Described in the Qur'an and Sunnah, Makkah, Commission on Scientific Signs of the Qur'an and Sunnah, s. 36)
Di sini, pada bagian ini, satu keajaiban penting dari Al Qur'an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata "'alaq" dalam Al Qur'an:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari 'alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah." (Al Qur'an, 96:1-3)
Arti kata "'alaq" dalam bahasa Arab adalah "sesuatu yang menempel pada suatu tempat". Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
Tentunya bukanlah suatu kebetulan bahwa sebuah kata yang demikian tepat digunakan untuk zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur'an merupakan wahyu dari Allah, Tuhan Semesta Alam

Hingga baru-baru ini, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel-sel ibu. Atau setidaknya, dipercaya bahwa jenis kelamin ini ditentukan secara bersama oleh sel-sel lelaki dan perempuan. Namun kita diberitahu informasi yang berbeda dalam Al Qur'an, yang menyatakan bahwa jenis kelamin laki-laki atau perempuan diciptakan "dari air mani apabila dipancarkan".
"Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan." (Al Qur'an, 53:45-46)
Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al Qur'an ini. Kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.
Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut "XY" pada pria, dan "XX" pada wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.
Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria.
Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita.
Tak satu pun informasi ini dapat diketahui hingga ditemukannya ilmu genetika pada abad ke-20. Bahkan di banyak masyarakat, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh pihak wanita. Inilah mengapa kaum wanita dipersalahkan ketika mereka melahirkan bayi perempuan.
Namun, tiga belas abad sebelum penemuan gen manusia, Al Qur'an telah mengungkapkan informasi yang menghapuskan keyakinan takhayul ini, dan menyatakan bahwa wanita bukanlah penentu jenis kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria.

Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini justru tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan. Cairan-cairan ini mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang diperlukan untuk menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma.   Yang cukup menarik, ketika mani disinggung di Al-Qur'an, fakta ini, yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan sebagai cairan campuran:  "Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan penglihatan." (Al Qur'an, 76:2)  Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa manusia diciptakan dari "bahan campuran" ini:  "Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina." (Al Qur'an, 32:7-8)  Kata Arab "sulala", yang diterjemahkan sebagai "sari", berarti bagian yang mendasar atau terbaik dari sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti "bagian dari suatu kesatuan". Ini menunjukkan bahwa Al Qur'an merupakan firman dari Yang Berkehendak Yang mengetahui penciptaan manusia hingga serinci-rincinya. Yang Berkehendak ini ialah Pencipta manusia.
Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu. Sperma-sperma melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan membolehkan masuk satu sperma. Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-Qur'an :
"Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?" (Al Qur'an, 75:36-37)
Seperti yang telah kita amati, Al-Qur'an memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya. Bahwa tekanan khusus dalam pernyataan ini mengumumkan suatu fakta yang baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern itu merupakan bukti bahwa pernyataan tersebut berasal dari Ilahi.

Pada gambar di samping, kita saksikan air mani yang dipancarkan ke rahim. Dari keseluruhan sperma berjumlah sekitar 250 juta yang dipancarkan dari tubuh pria, hanya sedikit sekali yang berhasil mencapai sel telur. Sperma yang akan membuahi sel telur hanyalah satu dari seribu sperma yang mampu bertahan hidup. Fakta bahwa manusia tidak diciptakan dengan menggunakan keseluruhan air mani, tapi hanya sebagian kecil darinya, dinyatakan dalam Al Qur'an dengan ungkapan, "setetes mani yang ditumpahkan".

Terdapat banyak pokok persoalan yang disebutkan dalam Al-Qur'an yang mengundang manusia untuk beriman. Kadang-kadang langit, kadang-kadang hewan, dan kadang-kadang tanaman ditunjukkan sebagai bukti bagi manusia oleh Allah. Dalam banyak ayat, orang-orang diseru untuk mengalihkan perhatian mereka ke arah proses terciptanya mereka sendiri. Mereka sering diingatkan bagaimana manusia sampai ke bumi, tahap-tahap mana yang telah kita lalui, dan apa bahan dasarnya:
"Kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatikan (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?" (Al Qur'an, 56:57-59)
Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya yang luar biasa itu ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa informasi di dalam ayat-ayat ini sedemikian rinci sehingga mustahil bagi orang yang hidup di abad ke-7 untuk mengetahuinya. Beberapa di antaranya sebagai berikut:
1. Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya
    (spermazoa).
2. Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.
3. Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.
4. Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim.
Orang-orang yang hidup pada zaman kala Al Qur'an diturunkan, pasti mengetahui bahwa bahan dasar kelahiran berhubungan dengan mani laki-laki yang terpancar selama persetubuhan seksual. Fakta bahwa bayi lahir sesudah jangka waktu sembilan bulan tentu saja merupakan peristiwa yang gamblang dan tidak memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Akan tetapi, sedikit informasi yang dikutip di atas itu berada jauh di luar pengertian orang-orang yang hidup pada masa itu. Ini baru disahihkan oleh ilmu pengetahuan abad ke-20.

"Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka." (Al Qur'an, 96:15-16)
Ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" dalam ayat di atas sungguh menarik. Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun belakangan mengungkapkan bahwa bagian prefrontal, yang bertugas mengatur fungsi-fungsi khusus otak, terletak pada bagian depan tulang tengkorak. Para ilmuwan hanya mampu menemukan fungsi bagian ini selama kurun waktu 60 tahun terakhir, sedangkan Al Qur'an telah menyebutkannya 1400 tahun lalu. Jika kita lihat bagian dalam tulang tengkorak, di bagian depan kepala, akan kita temukan daerah frontal cerebrum (otak besar). Buku berjudul Essentials of Anatomy and Physiology, yang berisi temuan-temuan terakhir hasil penelitian tentang fungsi bagian ini, menyatakan:
Dorongan dan hasrat untuk merencanakan dan memulai gerakan terjadi di bagian depan lobi frontal, dan bagian prefrontal. Ini adalah daerah korteks asosiasi…(Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211; Noback, Charles R.; N. L. Strominger; and R. J. Demarest, 1991, The Human Nervous System, Introduction and Review, 4. edition, Philadelphia, Lea & Febiger , s. 410-411)
Buku tersebut juga mengatakan:
Berkaitan dengan keterlibatannya dalam membangkitkan dorongan, daerah prefrontal juga diyakini sebagai pusat fungsional bagi perilaku menyerang…(Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211)
Jadi, daerah cerebrum ini juga bertugas merencanakan, memberi dorongan, dan memulai perilaku baik dan buruk, dan bertanggung jawab atas perkataan benar dan dusta.
Jelas bahwa ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" benar-benar merujuk pada penjelasan di atas. Fakta yang hanya dapat diketahui para ilmuwan selama 60 tahun terakhir ini, telah dinyatakan Allah dalam Al Qur'an sejak dulu.
Oleh : Baron Julio caesar

(II)

 Rumus sebagai “Gentleman Agreement” di dalam rapat ke-1 sidang-II di dalam rumus “Badan penyelidikan” pada tanggal 10 Juli 1945, sebelum membacakan teks Piagam Ir. Soekarno berkata sebagai berikut :
“Panitia sembilan orang inilah sesudah mengadakan pembicaraan yang masak dan sempurna telah mencapai hasil baik untuk mendapatkan suatu modus, satu persetujuan, antara pihak islam dan pihak kebangsaan. Modus, persetujuan itu termaktub di dalam suatu rancangan pembukaan hukum dasar, rancangan preambule hukum dasar, yang dipersembahkan sekarang oleh panitia kecil kepada sidang sekarang ini, sebagai usul”.

Selanjutnya waktu mempertahankan rumus itu di hadapan rapat pleno Dokuritsu pada tanggal 14 Juli 1945 terhadap keinginan-keinginan, baik untuk mengurangi atau menambah akhirnya Ir. Soekarno mengatakan :
“Paduka Tuan ketua; kami Panitia Perancang mengetahui bahwa anggota yang terhormat Sanusi minta perkataan “bagi pemeluk-pemeluknya” dicoret. Sekarang ternyata, bahwa anggota yang terhormat Hadikusumo minta juga dicoretnya. Tetapi kami berpendapat, bahwa kalimat-kalimat ini seluruhnya berdasar kepada ke-Tuhanan. Sudahlah hasil kompromi di antara 2 pihak. Sehingga dengan adanya kompromi itu, perselisihan di antara kedua pihak hilang tiap kompromis berdasar kepada memberi dan mengambil, geven dan nemen. Ini suatu kompromis yang berdasar memberi dan mengambil. Bahkan kemarin di dalam panitia soal ini ditinjau lagi dengan sedalam-dalamnya di antara lain-lain, sebagai tuan-tuan yang terhormat mengetahui, dengan tuan Wahid Hasyim dan Agus Salim di antara anggota panitia, kedua-duanya pemuka islam. Pendek kata inilah kompromis yang sebaik-baiknya. Jadi panitia memegang teguh akan kompromis yang dinamakan oleh anggota yang terhormat Moh. Yamin “Jakarta Charter” yang disertai perkataan tuan yang terhormat Sukima Gentlemen Agreement, supaya ini dipegang teguh di antara pihak islam dan pihak kebangsaan. Saya mengharap paduka tuan yang mulia rapat besar suka membenarkan panitia itu”.
Esensi rencana ini, yaitu rumus mengenai ketuhanan, di dalam salah satu rapat kemudian diterima dengan aklamasi oleh “Badan Penyelidik”.
Akhirnya pada waktu “Badan Penyelidik” Usaha-usaha persiapan kemerdekaan menutup sidangnya yang ke II dan terakhir pada tanggal 17 Juli 1945, selesailah “diterima dengan sebulat-bulatnya” oleh badan itu rancangan-rancangan pernyataan, pembukaan dan pembukaan Undang-undang Dasar Republik Indonesia, perkataan-perkataan diterima dengan sebulat-bulatnya adalah perkataan yang dipergunakan sendiri oleh ketua Dr. Radjiman Widjodiningrat.
Siapa saja yang mempelajari dengan seksama notulen-notulen dari rapat-rapat badan penyelidik kiranya tidak dapat melepaskan diri dari kesan tentang kesungguh-sungguhan pembicaraan mengenai “Piagam Jakarta” dan segala sesuatu yang bertalian dengan piagam itu.
Pembicaraan-pembicaraannya sangat serius penuh tanggung jawab dan mendalam; kerap kali terdengar nada-nada yang sangat tajam dan keras. Suasanya beberapa kali menjadi sangat dramatis. Namun demikian kesemuanya itu kiranya selalu dapat diatasi dengan appeal kepada persatuan dan perdamaian. Ini bisa diilustrisir dengan kutipan ucapan anggota Abi Kusno Cokro Suyoso, yang waktu sewaktu rapat hampir saja macet berseru sebagai berikut :
“Paduka tuan ketua sebagaimana yang telah diterangkan paduka tuan daripada panitia ini, maka apa yang termuat di situ ialah buah kompromi antara golongan islam dan golongan kebangsaan. Kalau tiap-tiap daripada kita harus misalnya membentuk kompromi itu, dan kita dari golongan Islam harus menyatakan pendirian, tentu saja kita mengatakan sebagaimana harapan tuan Hadikusumo. Tetapi kita sudah melakukan kompromi, sudah melakukan perdamaian dan dengan tegas oleh paduka tuan ketua panitia sudah dinyatakan, bahwa kita harus memberi dan mendapat. Untuk mengadakan persatuan, janganlah terlihat perbedaan paham tentang soal ini. Itulah tanda yang tidak baik buat dunia luar. Kita harapkan sungguh-sungguh kita mendesak kepada segenap kelompok yang ada dalam badan ini sudahlah kiranya kita mengadakan suatu perdamaian. Janganlah sampai nampak kepada dunia luar bahwa kita ada perselisihan paham, sekianlah (tepuk tangan)”
Ucapan ini menyelamatkan situasi dan dapat menyelesaikan hal yang pelik pada waktu itu.

Mengapa rumus diubah?
Timbullah sekarang satu “historise vraag” satu “pertanyaan sejarah”
Apa sebab rumus “Piagam Jakarta” yang diperdapat dengan susah payah, dengan memeras otak dan tenaga, berhari-hari oleh tokoh-tokoh terkemuka dari bangsa kita kemudian di dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan pada tanggal 19 Agustus 1945 di dalam beberapa menit saja dapat diubah? Apa, apa, apa sebabnya?
Tidak dapat dihindarkan pertanyaan : Kekuatan-kekuatan apakah yang mendorong dari belakang hingga perubahan itu terjadi ? Penulis tidak tahu apakah pertanyaan ini masih dapat dijawab dengan jujur dan tepat.
Apakah sebabnya Ir. Soekarno yang selama sidang-sidangnya “Badan Penyelidik” dengan mati-matian mempertahankan “Piagam Jakarta” kemudian justru memelopori usaha untuk mengubahnya ?
Penulis tidak tahu.
Barangkali fakta-fakta yang akan penulis sampaikan ini dapat memberi arah untuk mendekati jawabannya.
Ada teori dan teori ini mempunyai sokongan yang luas yang mengatakan bahwa kejadian-kejadian sebelumnya proklamasi tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian-kejadian sesudah proklamasi. Apa yang terjadi pada tanggal 18 Agustus 1945 yaitu penetapan UUD 1945 dengan preambulnya, semata-mata bersumber kepada proklamasi.
Demikianlah kurang lebih teori itu.
Terhadap teori ini inginlah penulis mengemukakan beberapa fakta. Tadi sudah dikatakan bahwa yang diterima oleh badan penyelidik ialah rancangan pernyataan. Pembukaan dan UUD RI di dalam rancangan UUD ini dalam Bab XV “Aturan Peralihan” kita jumpai adanya “Badan Persiapan Kemerdekaan Indonesia” yang dengan diubah sedikit, yaitu perkataan “badan” menjadi “panitia”, bersidang pada tanggal 18 Agustus 1845 untuk menetapkan UUD dan memilih presiden dan wakil presiden.
Mula-mula “Panitia Persiapan Kemerdekaan” itu beranggotakan 21 orang. Perinciannya ialah 13 orang anggota Dokuritsu dan 8 orang baru (satu dari Sunda kecil, dua dari Sulawesi, satu dari Kalimantan, satu dari Jawa, dan tiga dari Sumatra). Maluku diwakili oleh seorang yang telah menjadi anggota Dokuritsu yaitu Mr. J. Latuharhary. Dari 21 orang ini terdapat 2 orang eksponen islam yaitu Ki Bagus Hadikusomo, dan KH. Wahid Hasyim.
Sesudahnya proklamasi keanggotaannya ditambah dengan 6 (enam) orang semua dari Jawa dan Madura. 3 (tiga) orang bekas anggota Dokuritsu dan 3 (tiga) orang baru. Dari enam orang terdapat seorang eksponen islam yaitu Mr. Kasman Singodimedjo. Sehingga resminya “Panitia Persiapan Kemerdekaan” yang bersidang pada tanggal 18 Agustus 1945 kemudian beranggotakan 27 orang dan tiga orang di antaranya eksponen islam.
Untuk Sumatra Utara yang diangkat ialah Mr. T. Muhammad Hasan dari Medan, untuk Sumatra tengah Dr. Amir dari Tanjung Pura (Sumatra Utara), untuk Sumatra Selatan Mr. Abas dari Teluk - Betung.
Salahkah jika orang bertanya : apakah tidak layak jika dari Sumatra ada wakil golongan islam ? tokoh alm. Syekh Muhammad Djamil Djambek. Ketua Majelis Islam Tinggi Se-Sumatra kiranya cukup representatif.
Mr. T. Muhammad Hasan menerima panggilan ke Jakarta pada tanggal 10 Agustus 1945. Segala sesuatu diurus oleh pihak Jepang. Tanggal 12 Agustus 1945 bersama-sama Dr. Amir berangkat ke Singapore dengan kapal terbang Jepang. Di sana menanti kedatangan delegasi Indonesia, Soekarno/Hatta dari perlawatannya ke Saigon untuk mengadakan pembicaraan dengan Panglima Tentara Jepang untuk Asia Tenggara yaitu Jenderal Besar Terauchi.
Kiranya untuk catatan sejarah sudah waktunyalah kalau isi pembicaraan Saigon ini diumumkan. Isinya dapat memberi pengertian tentang proses yang berjalan selanjutnya. Bisa dijawab mungkin antara lain pertanyaan mengenai masalah berikut : “Badan Persiapan” telah memutuskan dalam salah satu rapatnya yang masuk daerah Indonesia merdeka ialah : “Daerah Hindia Belanda dulu, ditambah dengan Malaya, Borneo Utara, Papua, Timor Portugis, dan Pulau-pulau sekitarnya” dalam bukunya “History of Malaya” (1961) Joginder Singh Jessy menerangkan (dalam salinannya) sebagai berikut : “Jepang mengundang Dr. Soekarno dan Dr. Muhammad Hatta untuk pembicaraan di Saigon. Sebagian delegasi ditinggal di Singapura untuk pembicaraan dengan K.R.I.S (Kesatuan Rakyat Indonesia Semenanjung). Sepulang Dr. Soekarno dan Dr. Hatta dari Saigon pada tanggal 12 Agustus 1945 Ibrahim Yakob dan Dr. Burhanudin ketemu mereka di Taiping. Diputuskan akan dikirimkan delegasi terdiri dari 8 orang ke Jakarta untuk menghadiri pernyataan kemerdekaan Malaya akan menjadi bagian Republik Indonesia.
Rencana-rencana ini gagal karena Jepang menyerah kalah tiga hari kemudian dan pernyataan Republik Indonesia oleh Dr. Soekarno Malaya dan Borneo tidak disertakan. Rencana KRIS gagal”. Demikian tulisan itu.
Apakah sebabnya maka pada penyusunan “Panitia Persiapan Kemerdekaan” tidak diusahakan  ada wakil dari Malaya, Borneo Utara, dan Seluruh Papua?
Apakah hal ini tidak disetujui oleh Jepang, sehingga tidak dilaksanakan waktu mengadakan persiapan ? Jadi kebijaksanaan yang berlainan dengan diusahakannya wakil-wakil dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Sunda kecil? Penulis tidak tahu, namun fakta-faktanya demikianlah. Kesimpulan yang dapat diambil dari fakta-fakta kesemuanya ialah, Jepang turut berperanan dalam penyusunan “Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia”
Tanggal 14 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima, tanggal 15 Agustus 1945 Jepang berkapitulasi. Tanggal 17 Agustus 1945 + jam 04.00, pagi dirumuskan naskah proklamasi di dalam satu pertemuan yang diadakan dalam rumah seorang pembesar Angkatan laut Jepang Kolonel Maeda, yaitu rumah Kedutaan Besar Inggris sekarang. Pada jam 10.00 pagi terjadilah proklamasi di Pegangsaan Timur 56 dengan dibacakannya naskah Proklamasi Kemerdekaan yang melepaskan Indonesia dari belenggu penjajahan yang berabad-abad lamanya.


-----  P R O K L A M A S I  -----
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan KEMERDEKAAN INDONESIA.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945. Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno – Hatta.

Naskah ini pada zaman pra Gestapu pernah dinodai dengan dihilangkan penandatangannya, konon kabarnya karena ada tercantum, nama Hatta di dalamnya.

Rumus Pancasila II
Sehari sesudah Proklamasi, pada tanggal 18 Agustus 1945, terjadilah rapat “Panita Persiapan Kemerdekaan Indonesia”. Panitia dibentuk sebelum Proklamasi. Mula-mula beranggotakan 21 orang, kemudian sesudahnya ditambah dengan 6 orang menjadi 27 orang. Di dalam jumlah ini termasuk 16 orang anggota bekas, “Badan Penyelidik” dan golongan Islam mempunyai 3 (tiga) orang anggota sebagai eksponen dalam “Panitia Persiapan” ini.
Dengan mempergunakan rancangan yang telah dipersiapkan oleh “Badan Penyelidik”, maka “Panitia” dapat menyelesaikan acara hari itu, yaitu :
a.       Menetapkan UUD dan
b.       Memilih Presiden dan Wakil Presiden dalam waktu rapat selama 3 jam lebih sedikit.

Dengan demikian terpenuhilah harapan Ir. Soekarno sebagai ketua “Panitia”, juga diucapkan pada waktu membuka rapat itu. Harapan itu ialah demikian :
“Tuan-tuan sekalian tentu mengetahui dan mengakui, bahwa kita duduk di dalam suatu jaman yang beralih sebagai kilat cepatnya. Maka berhubungan dengan itu saya minta kepada tuan-tuan sekalian, supaya kita pun bertindak di dalam sidang sekarang ini dengan kecepatan kilat”.
Mengenai Sifat Undang-undang Dasarnya sendiri beliau berkata :
“ Tuan-tuan tentu mengerti, bahwa ini adalah sekedar Undang-undang Dasar Sementara, Undang-undang Dasar Kilat, bahwa barangkali boleh dikatakan pula, inilah revolutiegrondwet. Nanti kita membuat undang-undang Dasar yang lebih sempurna dan lengkap. Harap diingat benar-benar oleh tuan-tuan, agar supaya kita ini hari bisa selesai dengan Undang-undang Dasar ini”.
BARON JULIO CAESAR
.

Jumat, 06 Januari 2012

anime komik

ONE PIECE

anime video

STATISTIK MINGGU INI

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Cari Blog Ini

members

About

Popular Posts