Washington, - Pemerintah Amerika Serikat memprotes kecaman keras Perdana Menteri (PM) Turki Tayyip Erdogan atas serangan-serangan Israel ke Jalur Gaza. Disebutkan bahwa pernyataan PM Erdogan tersebut sama sekali tidak membantu dalam penyelesaikan konflik Gaza.
"Saya ingin katakan bahwa beberapa retorika sangat keras yang datang dari Turki, kami anggap sama sekali tidak membantu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland seperti dilansir Xinhua, Rabu (21/11/2012).
"Tentunya, kami tidak setuju dengan statemen-statemen sangat sulit yang berasal dari sana, dan kami telah menyampaikan pandangan ini ke pihak Turki," imbuh Nuland kepada para wartawan dalam briefing reguler di Washington, DC.
Pernyataan Nuland ini disampaikan menanggapi kecaman PM Erdogan atas serangan-serangan Israel yang telah memakan lebih dari 100 warga Palestina dalam sepekan terakhir. Erdogan menuding Israel tengah melakukan pembersihan etnis di Gaza. Erdogan bahkan juga lantang menyebut Israel sebagai 'negara teroris'.
Serangan-serangan udara dan laut yang dilancarkan Israel ke wilayah Gaza telah berlangsung sejak 14 November. Sejauh ini sudah 140 warga Palestina, termasuk para wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan-serangan intens tersebut. Sekitar 1.000 orang lainnya luka-luka dalam sepekan ini.
Pemerintah Israel berdalih bahwa serangan-serangan itu sebagai upaya pertahanan diri dari serangan roket Hamas. Namun pada kenyataannya, banyak warga sipil Palestina yang tak bersalah menjadi korban gempuran Israel.
"Saya ingin katakan bahwa beberapa retorika sangat keras yang datang dari Turki, kami anggap sama sekali tidak membantu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland seperti dilansir Xinhua, Rabu (21/11/2012).
"Tentunya, kami tidak setuju dengan statemen-statemen sangat sulit yang berasal dari sana, dan kami telah menyampaikan pandangan ini ke pihak Turki," imbuh Nuland kepada para wartawan dalam briefing reguler di Washington, DC.
Pernyataan Nuland ini disampaikan menanggapi kecaman PM Erdogan atas serangan-serangan Israel yang telah memakan lebih dari 100 warga Palestina dalam sepekan terakhir. Erdogan menuding Israel tengah melakukan pembersihan etnis di Gaza. Erdogan bahkan juga lantang menyebut Israel sebagai 'negara teroris'.
Serangan-serangan udara dan laut yang dilancarkan Israel ke wilayah Gaza telah berlangsung sejak 14 November. Sejauh ini sudah 140 warga Palestina, termasuk para wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan-serangan intens tersebut. Sekitar 1.000 orang lainnya luka-luka dalam sepekan ini.
Pemerintah Israel berdalih bahwa serangan-serangan itu sebagai upaya pertahanan diri dari serangan roket Hamas. Namun pada kenyataannya, banyak warga sipil Palestina yang tak bersalah menjadi korban gempuran Israel.
0 komentar:
Posting Komentar