you's_off@aqobah.com
(Aku
berlindung kepada Allah dari godaan syeitan yang terkutuk, tulisan ini sama
sekali bukan bermaksud mendahului ketentuan Allah, melainkan semata-mata agar
kita semua ingat
akan pentingnya waktu)
Sampai
dengan tahun 80-an, sering terbaca oleh kita bahwa umur rata-rata orang
Indonesia adalah 60 tahun. Setelah era 80-an sampai saat ini umur rata-rata
tersebut naik menjadi 65-an, hal ini kemungkinan disebabkan makin banyaknya
orang yang sadar akan kesehatan, juga bisa disebabkan makin banyaknya fasilitas
kesehatan yang mudah diperolehan masyakarat, misalnya makin menjamurnya
puskesmas-puskesmas, dll ..... yang pasti, itu merupakan kehendak Allah.
Namanya
saja 'rata-rata', berarti bisa saja seseorang meninggal sebelum usia 65 tahun,
namun juga bisa setelah melampaui usia itu. Untuk memudahkan pembahasan , maka
angka (usia) 65 di atas sebaiknya kita jadikan patokan, agar bahasan bisa lebih
terfokus.
Misalnya
usia kita saat ini adalah 20 tahun, jadi sisa hidup kita 'tinggal' : 65 tahun -
30 tahun = 45 tahun.
Bila 1
tahun itu lamanya 365 hari, maka usia kita 'tinggal' : 35 x 365 hari = 16.425
hari.
Bila 1
hari itu 24 jam, maka usia kita 'tinggal' : 16.425 x 24 jam = 394.200jam .
Harap kita
ingat, dalam 24 jam itu seseorang pasti mempunyai waktu tidak aktif, artinya
waktu dimana seseorang harus istirahat, baik jasmani maupun rohani, yakni
tidur. Misalnya waktu tak aktif itu adalah 7 jam, maka waktu aktif seseorang
'sebetulnya' hanya 17 jam .
Jadi waktu
hidup yang aktif itu hanya 'tinggal' : 16.425
x 17 jam = 279.225 jam .
Bila 1 jam
itu adalah 60 menit, maka usia kita 'tinggal' : 279.225 x 60 menit = 16.753.500
menit.
Bila 1
menit itu adalah 60 detik, maka usia kita 'tinggal' : 16.753.500 x 60 detik = 1.005.210.000
detik ...
Terakhir.........bila
seseorang itu sekali menarik nafas lamanya rata-rata 2 detik, maka usia kita
'tinggal' = 1.005.210.000 : 2 = 502.605.000 tarikan nafas.
Sadarkan
diri kita akan hal di atas, hitung-hitunglah 'tinggal' berapa tarikan nafas
usia kita masing-masing.......... Mumpung kita masih punya 'sekian juta'
tarikan nafas, sebaiknya kita gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, lakukan
segala aktifitas dengan mengatas namakan Allah, agar semua langkah kita insya
Allah bisa bernilai ibadah, karena kita dicipta oleh Allah tujuannya adalah
supaya beribadah kepadaNya.
Sesali dan
bertaubatlah kalau pada tarikan nafas yang telah lalu kita pernah berbuat
salah, kita pernah lupa menjaga lidah, kita pernah lalai menjaga pandangan,
kita tak pernah merawat hati dengan baik sehingga hanya terisi nafsu duniawi,
tak pernah mengingat Allah, dan senantiasa lupa akan mati.
Mumpung
masih dianugerahi Allah untuk menikmati tarikan nafas pada saat ini, dan insya
Allah masih 'sekian juta' lagi. Alangkah ruginya bila tak kita manfaatkan untuk
mengingatNya, tunduk padaNya, beribadah kepadaNya. Sungguh kita tak akan mampu
memperpanjang tarikan nafas itu bila Allah tak mengijinkan......... walau hanya
satu tarikan saja..........
Demi masa sesungguhnya manusia dalam kerugian, Melainkan yang beriman
dan beramal sholeh
Demi masa sesungguhnya manusia dalam kerugian,
Melainkan nasehat kepada kebenaran dan kesabaran
Ingat lima perkara sebelum lima perkara :
Sehat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati
Note : syair di atas
dikutip dari lagu 'demi masa' Raihan, yang bersumber dari QS.al ashr : 1-3 dan
hadist .
0 komentar:
Posting Komentar