Rabu, 12 Desember 2012
Rabu, 05 Desember 2012
20.23
Unknown
berita
No comments

Untuk menghadapi risiko ketidakpastian ekonomi dunia, pemerintah setidaknya menyiapkan 8 langkah strategis dan pencegahan. Apa saja?
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menjelaskan, langkah pertama yang diambil pemerintah adalah fokus menjaga iklim investasi dan menjaga konsumsi domestik. Hal tersebut menurutnya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi sebagai alternatif ekspor yang melambat.
"Kedua, meningkatkan alokasi anggaran belanja dan pengembangan infrastruktur. Pada 2013, APBN dialokasi untuk belanja modal mencapai Rp 216,05 triliun atau meningkat 28,04% dari periode sebelumnya," tutur Agus Marto pada Seminar Stabilitas Keuangan di The Westin Hotel di Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12/2012)
Lalu yang ketiga, menyediakan anggaran yang cukup di 2013 untuk menghadapi krisis dan bisa dicairkan oleh persetujuan parlemen atau DPR dalam kurun waktu 24 jam.
"Alokasi anggaran Rp 5,5 triliun untuk menghadapi risiko-risiko yang datang dari makro ekonomi dan volatilitas harga pangan," tambahnya.
Keempat, Agus menjelaskan langkah yang diambil pemerintah adalah meningkatkan penyerapan anggaran melalui peningkatan perencanaan anggaran.
"Pemerintah menugaskan Tim Evaluasi dan Percepatan Penyerapan Anggaran (TEPPA) untuk meningkatkan penyerapan anggaran," tuturnya.
Kemudian kelima meningkatkan koordinasi bersama dalam Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK). Ini dilakukan untuk menciptakan perlindungan dan peringatan dini krisis.
"Keenam, mengintegrasikan early warning system yang ada di lembaga-lembaga di dalam FKSSK," sebutnya.
Ketujuh adalah merancang kerangka kerja penyerapan surat utang atau obligasi negara oleh BUMN sebagai pembeli siaga atau standby buyer.
Terakhir atau kedelapan adalah mengamankan neraca pembayaran Indonesia. Hal ini bisa diperoleh dari pinjaman Bank Dunia, ADB serta pemerintah Australia dan Jepang.
20.20
Unknown
berita
No comments
Damaskus - Militer Suriah dikabarkan telah selesai merakit senjata kimia yang selama ini menjadi kekhawatiran negara-negara Barat. Gas sarin yang berbahaya dan mematikan telah diisikan ke dalam bom yang bisa diluncurkan melalui udara.
Bahkan, perintah peluncuran bom kimia tersebut hanya tinggal menunggu perintah dari Presiden Suriah Bashar al-Assad. Sorang pejabat pemerintahan Amerika Serikat (AS) menyatakan, bom kimia tersebut bisa saja dijatuhkan di wilayah Suriah sendiri dengan menggunakan pesawat-pesawat jet milik militer Suriah.
Demikian seperti dilaporkan oleh NBC News dan dilansir AFP, Kamis (6/12/2012).
Kendati demikian, pejabat AS yang enggan disebut namanya tersebut menekankan, bom kimia tersebut belum dimasukkan ke dalam pesawat-pesawat Suriah. Selain itu, lanjut si pejabat, Presiden Assad juga belum mengeluarkan perintah resmi untuk meluncurkan bom-bom tersebut.
Namun di sisi lain, jika Suriah benar-benar berniat meluncurkan bom kimia tersebut, maka yang dikhawatirkan dunia internasional akan terjadi. "Sangat kecil kemungkinan dunia internasional untuk menghentikannya," ucapnya.
Media AS, CNN melaporkan, dinas intelijen sejumlah negara seperti Israel, Yordan, Libanon, dan Turki berhubungan secara intens dengan intelijen AS untuk merumuskan langkah selanjutnya dalam menghadapi isu senjata kimia Suriah ini. Meskipun beberapa waktu lalu, pemerintah Suriah pernah menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pernah menggunakan senjata kimia. Termasuk dalam menghadapi para pemberontak yang berusaha menguasai ibukota Damaskus.
Namun pada Selasa (4/12), seorang pejabat AS lainnya mengungkapkan kepada AFP bahwa Suriah tengah dalam proses mencampur zat-zat kimia yang digunakan untuk membuat gas sarin. Nantinya gas kimia mematikan tersebut akan digunakan dalam serangan artileri melawan para pemberontak.
Terhadap laporan tersebut, Presiden AS Barack Obama telah memberikan peringatan terhadap Presiden Assad. Obama mengingatkan Assad soal konsekuensi yang akan diterima Suriah, jika memang negara tersebut menggunakan senjata kimia dalam melawan kelompok pemberontak yang merupakan rakyatnya sendiri.
20.19
Unknown
berita
No comments

"Berdasarkan laporan terbaru dari lapangan, gempa bumi ini menewaskan 5 orang dan melukai 12 orang lainnya," ujar Kepala Badan Manajemen Krisis Provinsi Khorasan Selatan, Muhammad Ali Akhoundi kepada kantor berita Mehr dan dilansir AFP, Kamis (6/12/2012).
Namun tidak disebutkan lebih lanjut asal korban tewas dan kondisi para korban luka tersebut.
Gempa berkekuatan 5,5 SR ini melanda pada Rabu (5/12) sekitar pukul 20.38 waktu setempat. Menurut Pusat Seismologi Universitas Teheran, pusat gempa terletak di posisi sekitar 25 kilometer dari Zohan, sebuah kota kecil yang ada di provinsi tersebut. Zohan sendiri terletak sekitar 810 km dari ibukota Teheran.
Dilaporkan, sebanyak 5 desa yang ada di wilayah Provinsi Khorasan Selatan tersebut 'hancur' akibat gempa ini. Tim penyelamat masih berusaha menyisir lokasi bencana untuk mencari korban yang kemungkinan masih terjebak.
Gempa ini membuat layanan komunikasi ke desa-desa tersebut terputus. Upaya pencarian pun sedikit terhambat.
Diketahui bahwa wilayah Iran berada di atas sejumlah patahan lempeng bumi, sehingga sangat rawan akan gempa bumi. Bahkan terkadang gempa-gempa tersebut bersifat sangat merusak.
Pada Desember 2003 lalu, gempa bumi berkekuatan 6,6 SR mengguncang wilayah selatan Iran, Bam. Gempa ini menewaskan 31 ribu orang dan menghancurkan benteng kuno bersejarah yang berada di kota tersebut.
sumber:detik.
Langganan:
Postingan (Atom)